Selasa, 26 September 2017

Agama Abrahamic Aneh, doktrin Tritunggal sesat dan Penantian Abadi Mesias

Kejanggalan Islam sebagai Agama Abrahamic dan ketidakalkitabiahan doktrin Tritunggal Kristen/Katolik dan Yahudi penanti abadi Mesias

Pendahuluan
Yahudi, Kristen dan Islam merupakan agama/keimanan yang lahir dari jalur Abraham. Yahudi dan Kristen sesungguhnya merupakan keimanan yang sama, yang meyakini bahwa Tuhan Mahakuasa itu esa dan Juruselamat Manusia atau Mesias itu Anak Allah yang juga esa.  Islam memang mengakui adanya Mesias/Kristus/Al-masih namun gelar ini sama sekali tak ada maknanya dalam Islam, alias Mesias itu tak ubahnya manusia biasa atau nabi biasa saja bahkan nabi Muhammad lebih agung dari Mesias. Inilah perbedaan yang mencolok dan sangat mendasar atara Islam dan Kristen/Yahudi. Persamaan yang penting adalah semua agama Abrahamik ini sama-sama mengakui keesaan TUHAN/ALLAH/Yang Mahakuasa/Almighty God (doktrin Tritunggal tidak diperhitungkan karena tidak Alkitabiah).

Bangsa terpilih, Semua Nabi harus bani Israel bahkan Mesias sekalipun.

Secara logika, Islam sebagai agama Abrhamik sepertinya tidak terlahir alami, ada kejanggalan dan rantai yang terputus dari mulai nabi-nabi awal (bani Israel) hingga ke Muhammad. Muhammad dan para nabi-nabi awal hidup dalam kultur atau budaya yang berbeda. Nabi-bani awal dengan identitas bani Israel hidup dalam budaya yang dijaga secara langsung oleh TUHAN melalui Nabi-nabi, Hakim-Hakim dan Raja yang dipilih TUHAN karena itu lah TUHAN berkata bani Israel/bangsa Israel adalah bangsa yang terpilih (terpilih untuk melahirkan Mesias).

TUHAN tidak berkepentingan memilih bangsa tertentu hanya untuk melahirkan seorang nabi terakhir, melainkan melahirkan Mesias sang Anak Tunggak ALLAH karena Mesias adalah Juruselamat Manusia.

Relevansi Muhammad dengan Agama Abrahamik
Muhammad hanya diuntungkan karena bisa dikatakan kemungkinan besar masih keturunan Abraham dari Ismail. Namun Ismail bukanlah anak yang terpilih untuk melahirkan para nabi dan tentunya melahirkan Mesias sesuai janji TUHAN.

Yang berkompeten memperkenalkan TUHAN/ALLAH/Tuhan Mahakuasa
Identitas ALLAH/Yang Mahakuasa hanya mungkin diketahui dari bangsa yang budayanya dijaga secara langsung oleh TUHAN seperti paparan Kitab Taurat (Kitab Suci Kristen/Yahudi sejati) yang mendokumentasikan bagaimana TUHAN memperkenalkan jati diriNya pada Nabi-nabi awal khusunya pada Nabi Musa. Kitab Taurat mendokumentasikan bagaimana Musa meminta TUHAN untuk memberi petunujuk dirinya agar dapat meyakinkan umat Israel bahwa TUHAN menunjuk dirinya jadi pemimpin, dan TUHAN pun memberitahukan NamaNya dan semacam kata kunci (kata-kata yg menjadi pertanda bahwa TUHAN sesembahan Abraham sedang berbicara) pada Musa dan dengan itu Musa dapat meyakinkan umat Israel bahwa TUHAN telah berkenan pada Musa.

Jadi secara logika, bangsa terpilih (bani Israel) lebih layak untuk dipercaya atau didengarkan ketika memperkenalkan tentang TUHAN/Almighty God/God The Father.

Arti Penting Mesias
Bagi Agama/keimanan Abrahamic sejati, Mesias atau Kristus atau Al-Masih atau Juruselamat, Yang Kudus dari ALLAH (salah satu cara kaum Yahudi menyebut Mesias), merupakan hal yang amat sangat penting. Salah satu bukti untuk itu adalah para nabi semenjak  ribuan tahun sebelum Yesus sang Mesias datang ke dunia selalu menubuatkanNya, bahkan saat Yesus sudah datang  pun masih tetap  dinubuatkan nabi tentang kehadiranNya, pribadiNya dan pekerjaanNya, nabi itu adalah nabi yang layak dikatakan sebagai nabi terakhir yaitu Yohannes Pembaptis.

Berkat terpenting dari TUHAN (Tuhan Yang Mahakuasa) kepada Abraham dan tentunya umat manusia adalah lahirnya sang Mesias dari garis keturunannya yang telah ditentukan ALLAH (melalui anaknya Ishak dan lanjut ke cucunya Yakub/Israel dst).

Mesias Isa (Islamic Jesus) yang tidak seistimewa pada Kristen dan Yahudi
Tanda tanya besar  mencuat tatkala Islam yang mengaku sebagai agama Abrahamik yang bertuhankan TUHAN (Tuhan Yang Mahakuasa sesembahan Abraham) tidak begitu mementingkan akan Mesias atau Al-Masih, melainkan seperti sibuk meninggikan Muhammad seolah-olah Muhammad layak untuk disejajarkan dengan Mesias, dan nabi terakhir seolah-olah adalah nabi utama. Padahal janji terpenting TUHAN pada Abraham adalah lahirnya Mesias (Mesias dengan otoritas luar biasa bagi kehidupan rohani manusia sebagaimana Alkitab katakan).

Kristen Pengikut Mesias Yesus dari Nazareth
Yahudi sedang menanti Mesias mereka karena bagi mereka Yesus dari Nazaret bukan Mesias.
Kristen terlahir dari Yahudi secara alami dimana sebagian orang yahudi yang percaya Yesus adalah Mesias awalnya disebut sekte Yahudi lama kelamaan dengan semakin berkembangnya pengikut Yesus dari non Yahudi maka Kristen menjadi sebutan pengikut Yesus dan telah seolah-olah menjadi terlepas dari Yahudi.

TAUHID-- The One True God / The Most High God
Secara ke-Tauhidan memang islam adalah 'agama Abrahamic' yang sangat mantap dan jelas tidak seperti katolik dan kristen protestan yang rumit tak masuk akal dalam hal keTauhidannya. Namun demikian sesungguhnya sebagai keimanan yang berasal dari Abraham, Kristen sebagaimana Yahudi tetap konsisten dengan keTauhidannya. Tritunggal yang mengaburkan ke Tauhidan ini tidaklah berdasarkan Alkitab.

Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru tidak pernah berkata bahwa TUHAN (Tuhan Yang Mahakuasa) ada lebih dari satu atau status Mesias sekaligus merangkap The Most High God. Yesus dalam semua ayat alkitab tidak pernah mengatakan sebagai Tuhan Yang Mahakuasa, secara jelas dan terang benderang bahwa BapaNya adalah ALLAH (Allah Yang Mahakuasa). Doktrin tritunggal sengaja disisipkan di kalangan gereja untuk mengendalikan logika umat dalam  menafsirkan apa yang tertulis di Alkitab tentang Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Kata 'Sengaja' menjadi penting untuk digunakan karena yang menciptakan doktrin tritunggal adalah orang-orang pintar terdidik dan tidak mungkin tidak mengerti tentang ucapan Yesus bahwa Bapa adalah TUHAN(Tuhan Mahakuasa) pemilik segala kekuasaan di sorga dan di bumi dan Yesus hanyalah pribadi terkuat setelah ALLAH(Tuhan Mahakuasa/Allah Bapa) yang juga ditetapkan TUHAN sebagai Mesias.

Mengenal TUHAN dan Mesias adalah keharusan
Ketidakmampuan mengenal ALLAH dan Mesias akan berdampak sangat serius. Alkitab berkata sebagaimana pernyataan sang Mesias Yesus bahwa mengenal TUHAN/ALLAH dan Mesias dengan benar berarti Hidup Kekal. Kegagalan mengenal ALLAH dan Mesias berarti Hukuman Kekal.

Sebangsa Yesus, Penanti abadi Mesias
Tanda tanya besar juga mencuat tentang bagaimana Yahudi tidak mengakui Yesus dari Nazareth sebagi Mesias. Petunjuk penting tentang kehidupan atau peristiwa penting dalam hidup Mesias seperti yang tertulis dalam kitab nabi-nabi terdahulu sudah terjadi pada diri Yesus dari Nazareth, dan semua itu terdokumentasi dalam kitab Injil, namun tetap saja mereka tidak menerima Yesus sebagai Mesias yang dijanjikan TUHAN pada Abraham. Di tengah jaman yang semakin modern dan bahkan banyak mengidentikkan sebagai zaman akhir mereka tetap saja masih menanti kedatangan Mesias yang lain, maka tidak berlebihan Penanti Abadi kedatangan Mesias layak dialamatkan pada kaum Yahudi. Sekadar info, berdasarkan investigasi kecil-kecilan melalui internet ditemukan bahwa anak-anak Israel sengaja dijauhkan dari Figur Yesus dan bahkan membuat tokoh Yesus seperti tabu untuk dibicarakan. Seandainya Yahudi menerima Yesus dari Nazareth sebagai Mesias maka nama Kristen tak perlu ada atau nama Yahudi harus diganti menjadi Kristen (pengikut Yesus), intinya Kristen dan Yahudi pada dasarnya sama.

Iblis Lucifer dan pekerjannya
Hanya ada satu oknum atau intitusi yang ingin manusia tidak mendapatkan anugerah Hidup Kekal/Keselamatan dari ALLAH yaitu si pemberontak alias satan atau si malaikat terbuang Lucifer dan rekan-rakannya. Lucifer dalam pekerjaannya menyesatkan semua orang baik Kristen, Yahudi, Islam  dibantu oleh manusia pengikutnya baik individu maupun  organisasi bentukannya baik yang berkedok agama maupun komersial. Jadi oknum yang memaksakan kebenaran mutlak doktrin tritunggal  pastinya adalah orang-orang Luciferian yang menyamar sebagai orang Kristen. Karena dengan doktrin ini maka kemampuan mengenal dan mengetahui siapa TUHAN dan Mesias menjadi pekerjaan mustahil.


Pemurtadan
Tak ada satu agama Abrahamik pun yang lolos dari sasaran pemurtadan yang sesungguhnya. Pemurtadan yang sesungguhnya adalah kala kita tidak mengabdi kepada TUHAN Abraham karena tidak mengenali sang TUHAN tersebut. Bukan ego agama yang penting tapi pengenalan akan TUHAN dan Mesias lah yang paling penting di atas semua dalam rangka menuju Keselamatan atau hidup kekal.

Pengenalan TUHAN dan Mesias akan membawa pertobatan sejati dan hidup berkenan di hadapan TUHAN sang pemilik segala kekuasaan. Kerinduan terbesar Mesias Yesus adalah kembalinya umat manusia kepada BapaNya yang adalah TUHAN, dan itulah inti dari pelayanan Yesus Kristus sang Juruselamat.


Senin, 18 September 2017

Islam, Kristen & Yahudi

Yahudi,  Kristen dan Islam

Yahudi
Jika mendengar kata 'Yahudi' maka yang terbesit adalah identitas kebangsaan dan agama, begitulah kenyataan yang beredar di tengah masyarakat.

Abraham adalah leluhur biologis dari bangsa Yahudi dan beliau merupakan  tokoh panutan iman bagi orang Yahudi, Kristen dan Islam. Abraham mendapatkan berkat yang luar biasa dari Tuhan termasuk bahwa dari garis keturunannya akan lahir seorang Juruselamat dunia. Salah satu tindakan fenomenal Abraham adalah beliau bersedia mengorbankan anak tunggal yang dijanjikan dan dikasihinya dari istri tercintanya Sarah untuk dikorbankan kepada Allah Yang Maha Kuasa. Ketaatan tersebut membuat Tuhan Allah sangat memberkati Abraham.Selaras dengan itu ternyata pengorbanan 'Manusia' Yesus terjadi ribuan tahun ke depan untuk menebus manusia berdosa. Dan Yusuf si tukang kayu yang adalah 'ayah' Yesus adalah keturunan Daud yang berarti juga keturunan Abraham.

Bangsa Yahudi juga merupakan penerima dua loh batu yang berisi 10 perintah Allah yang diberikan langsung kepada Musa sebagai pemimpin umat pilihan Tuhan waktu itu.

Bangsa Israel atau dalam konteks ini kita sebut bangsa Yahudi merupakan bangsa pilihan Tuhan dalam rangka untuk melahirkan Mesias ke dunia. Mereka terpilih karena dari leluhur mereka Abraham telah menjadi umat yang selalu dalam penyertaan Tuhan baik cara hidup, ajaran, berkat, hukuman, dan pertolongan dalam peperangan. Jadi idealnya Yahudi merupakan bangsa yang menjadi berkat bagi umat manusia karena telah mengenal Tuhan Semesta Alam semenjak ribuan tahun lalu. Namun kenyataanNya mereka secara umum gagal untuk mengenal Mesias yang sudah dijanjikan. Banyak orang berpendapat seandainya umat Yahudi percaya Yesus Kristus adalah Mesias hampir dapat dipastikan damai sejahtera akan menaungi planet Bumi atau setidaknya wilayah Timur Tengah.


Kristen
Kristen adalah sebutan untuk oran-orang yang percaya akan Yesus Kristus.
Awalnya kekristenan adalah sebuah sekte agama Yahudi era bait Allah kedua pada pertengahan abad pertama tarikh masehi. Berawal dari Yudea dan menyebar ke Eropa, Suriah, Mesir, India dan akhirnya ke seluruh penjuru Bumi.

  • Kristen adalah Yahudi dalam bentuk baru
Yahudi menjadi Kristen adalah kondisi ideal yang seharusnya terjadi pada semua anak cucu biologis Abraham. Hal ini mengingat bahwa sejatinya 'agama' Yahudi merupakan cara hidup selaku umat pilihan dan pengharapan akan datangnya Mesias yang akan menebus manusia dari cengkraman dosa. Namun kegagalan orang Yahudi mengenal Mesias yaitu Yesus Kristus membuat cara hidup selaku umat Allah menjadi tidak seperti yang diharapkan Allah.

  • Monoteisme dalam Kriten (Tuhan Yang Mahakuasa hanya satu)
Kristen menganggap Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juruselamat umat manusia, walaupun faktanya sebagaimana tertulis dalam Alkitab Yesus Kristus bukanlah Tuhan atau Allah Yang Mahakuasa. Ada banyak alasan dalam Alkitab yang digunakan orang kristen untuk menguatkan argumen tersebut. Namun yang lebih penting bagi orang kristen berdasar pernyataan Yesus Kristus adalah bahwa orang harus mengenal Dia (Allah Bapa atau Yang Maha Kuasa) dan mengenal Yesus Kristus yang telah diutus oleh Allah Bapa, karena itu adalah hidup yang kekal.
Allah (Tuhan Yang Maha Kuasa) itu esa maka esa pulalah yang menjadi perantaraNya yang berarti Allah Maha Kuasa itu satu begitupun perantaranya Yesus Kristus hanya satu. Maka dengan pernyataan ini Yesus telah mengatakan bahwa kristen atau pengikut Yesus Kristus adalah penganut Monoteisme sejati seperti halnya Yahudi yang merupakan asal mula kekristenan itu sendiri.

  • Keturunan Abraham secara rohaniah
Secara rohani orang kristen sejati merupakan keturunan Abraham. Itulah juga alasan mengapa Kristen adalah Yahudi dalam bentuk baru.

  • Larangan tentang Makanan
Perbedaan yang juga mencolok dibanding saudara tua nya Yahudi adalah tentang haram halal makanan. Bagi orang kristen larangan makan ternyata tidak lebih hanya sekadar isu medis yang menyangkut masalah kesehatan dan atau higienitas semata bukan merupakan isu keselamatan rohani. Hal ini tentunya didasarkan ucapan Yesus sendiri bahwa yang keluar dari mulut (perkataan) adalah yang menajiskan bukan yang masuk ke dalam mulut(makanan). Konsep ini tentu bertentangan dengan ajaran Yahudi yang cukup kaku dalam soal makanan.


Islam
Jika Israel atau orang Yahudi keturunan Abraham melalui Ishak (anak dari Sara) maka orang Arab yang bertetangga dengan Israel atau Yahudi mengklaim sebagai keturunan Abraham melalui Ismail (anak dari Hagar).

Secara harfiah Islam berarti 'berserah diri kepada Tuhan'   dan umat pemeluknya disebut Muslim yang berarti 'seorang yang tunduk kepada Tuhan'.

Umat muslim percaya Muhammad adalah nabi dan rasul terakhir yang diutus ke dunia oleh Allah.
Umat muslim mendasarkan kepercayannya pada dua kalimah syahadat ("dua kalimat persaksian"), yaitu "asyhadu an-laa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna muhammadan rasuulullaah" - yang berarti "Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan saya bersaksi bahwa Muhammad saw adalah utusan Allah". Keesaan Tuhan dan pengakuan terhadap kenabian Muhammad merupakan inti pengakuan iman tersebut.

Keesan Tuhan (Tuhan Yang Maha Kuasa)  merupakan persamaan antara tiga agama Abrahamik. Menduakan Tuhan merupakan isu yang sering dihembuskan umat muslim untuk mengatakan orang Kristen sesat atau kafir sehubungan dengan status yang disandang Yesus Kristus yang juga Tuhan(Mighty God).


Tambahan.........
Yahudi Saat Ini, antar yang palsu dan yang asli

Rev 2:9/Wahyu 2:9 : Aku tahu kesusahanmu dan kemiskinanmu--namun engkau kaya--dan fitnah mereka, yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian: sebaliknya mereka adalah jemaah Iblis.

Menurut Oxford Universal Dictionary, 1944 (hal. 1838) yang disebut sebagai Semit adalah kelompok ras manusia yang disebutkan di dalam Genesis 10 sebagai anak-cucu keturunan Shem, anaknya Nuh, seperti ras Arab, Yahudi, Asyiria dan Armenia, berbicara dengan bahasa Semit sebagai bahasa ibunya. Jadi, pada umumnya orang di dunia ketika ditanya “apakah Yahudi modern aslinya adalah dari keturunan Ibrani atau Semit”, mereka akan menjawab “Ya“!. Tapi itu salah!. Alias hal itu tidaklah benar. Yahudi dalam masyarakat modern saat ini tidak ada hubungannya dengan keturunan Ibrani kuno masa turunnya Bible. Selama beberapa dekade kita tidak pernah memikirkan masalah ini, bahkan sampai mempertanyakan asumsi dasarnya pun tidak.

Sebenarnya, berdasarkan fakta sejarah 95% Yahudi modern bukanlah merupakan keturunan Semit. Mereka adalah keturunan Turki – apa yang dikenal dengan sebutan suku bangsa Khazars.

“Suku bangsa Khazars datang bukan dari Jordan, akan tetapi dari Volga, bukan dari Kanaan, tetapi dari Kaukasus. Secara genetik mereka lebih dekat dengan suku bangsa Hun, Uigur dan Magyar daripada keturunan Ibrahim, Ishaq dan Yakub. Sejarah Kekaisaran Khazars, yang secara perlahan-lahan mulai muncul dari masa lalu, awalnya nampak seperti sebuah olok-olok, karena sebelumnya tidak pernah dimuat dalam sejarah (Arthur Koestler, The Thirteenth Tribe, Suku Ketigabelas).

Lebih lanjut Koestler menambahkan : “Bangsa Yahudi saat ini terbagi ke dalam dua kelompok: yaitu Yahudi Sephardim dan Ashkenazim. Yahudi Sephardim merupakan keturunan Yahudi yang sudah sejak lama menetap di Spanyol (Ibrani:Shepard) sampai mereka di usir dari Spanyol pada akhir abad ke lima belas. Pada tahun 1960-an, jumlah Yahudi Sephardim diperkirakan berjumlah 500.000 orang. Sedangkan pada waktu yang sama Yahudi Ashkenazim atau Yahudi Khazar berjumlah kira-lira 11 juta orang” (The Thirteenth Tribe, p.181)

The Jewish Encyclopaedia menjelaskan kepada kita mengenai bangsa Khazars : “Chazars: Penduduk yang aslinya bangsa Turki sejarah dan kehidupan awalnya bercampur dengan Yahudi di Rusia. Pada pertengahan kedua abad ke-6 suku bangsa Khazars pindah ke arah Barat. Kerajaan Khazars tegak didirikan di wilayah selatan Rusia, jauh sebelum didirikannya kekaisaran Rusia oleh bangsa Vangarian tahun 855M. Waktu itu kerajaan Khazars mencapai puncak kejayaannya dan sering melakukan peperangan. Dalam akhir abad ke-8 chagan atau raja Khazars bersama-sama dengan para bangsawan, dan sejumlah besar rakyatnya yang beragama pagan, memeluk agama Yahudi.”

Dengan bahan-bahan informasi hanya dari sumber Yahudi, kita dapat melihat bahwa mayoritas Yahudi saat ini tidak bisa mengaku sebagai asli keturunan Ibrani dan kemungkinan yang berhak adalah Palestina. Karena fakta tersebut, istilah “anti-Semitisme” tidak mengacu kepada Yahudi modern.

Seorang Yahudi keturunan Ibrani, Benyamin Freedman yang pernah aktif dalam gerakan Zionis dalam tahun 30-an dan tahun 40-an, dengan terang-terangan menjelaskan tujuan sebenarnya dibalik penggunaan istilah “anti-Semitisme” dengan menyatakan “istilah itu harus dihapuskan dari bahasa Inggris”.

Selanjutnya Freedman berkata : “Anti-Semitisme hanya melayani kepentingan Yahudi saat ini, dan istilah itu dimanfaatkan sebagai kata-kata untuk memfitnah. Apabila Yahudi merasa bahwa bila ada orang yang menentang tujuannya, mereka mendiskreditkan korbannya dengan menggunakan kata 'Anti-Semitisme' atau 'anti-Semitik' melalui semua saluran yang berada di bawah komandonya dan di bawah kontrolnya“ (Facts are Facts, Benjamin Freedman, p.73).

Yang paling terkenal dan paling kuat dari keluarga Khazars ini adalah keluarga Rothschild, yang nama keluarganya saja menggunakan nama Red Shield (Schild = Tameng, Roth = Merah) yang merupakan simbol bangsa Khazars.

Yahudi Sekarang Bukan Keturunan Abraham!

Klaim kepemilikan atas tanah Palestina oleh bangsa Yahudi berdasarkan berita kitab suci Taurat dan Talmud adalah merupakan klaim sepihak dengan tidak melihat garis keturunan mereka. Bangsa Yahudi yang berdatangan dari negara-negara di Eropa Timur, Jerman, Belanda, Spanyol, Portugal, Timur Tengah dan Asia Tengah ke tanah Palestina setelah Perang Dunia II secara genealogi bukanlah keturunan Abraham atau Nabi Ibrahim As. yang mempunyai anak bernama Ishak As. dan kemudian mempunyai anak Yaqub As (Israil) yang menurunkan bangsa bani Israil (anak-anak Israil/Yaqub).
Hal tersebut dibuktikan oleh sebuah tim arkeologi Rusia yang pada tanggal 30 Juli 2005 melakukan penggalian arkeologi dari abad ke-11 dan 12 berupa bangunan pondok yang dibuat dari batu bata dibakar di Itil, kota Silk Road, yang dulunya merupakan ibu kota Khazar, dekat Astrakha sekitar 800 mil (1280 km) sebelah selatan Moscow, Khazar didirikan sebagai negara feodal pertama di Eropa timur.
Menurut e-mail Kevin Brook, seorang pengarang Amerika dengan buku berjudul “Yahudi dan Khazaria” yang melaporkan bahwa ia sudah mengikuti penggalian di kota Itil menggali selama bertahun-tahun, namun demikian penggalian itu tidak ada menemukan sedikitpun artefak-artefak Yahudi, "Sekarang aku yakin seperti juga seluruh tim arkeologis lainnya bahwa mereka sudah benar-benar menemukan kota yang sudah sangat lama hilang."
Dmitry Vasilyev, seorang pakar arkeologi Rusia yang juga professor dari Astrakhan State University, mengatakan bahwa dia sudah menemukan ibukota kerajaan Khazar yang hilang, sebuah negara kuat di abad pertengahan yang kekuasaannya meliputi pantai-pantai utara dari Laut Hitam hingga Asia Tengah dan para pemimpinnya mengadopsi Judaisme (agama Yahudi) sebagai agama negara. Bangsa Khazar adalah bangsa yang tangguh yang mengadopsi agama Judaisme (agama Yahudi) sebagai agama resmi negara lebih dari 1.000 tahun yang lalu, hanya untuk menghilangkan jejak kecil yang ditinggalkan oleh kebudayaannya.
Khazar adalah anak suku dari bangsa Turkic yang menjelajahi padang rumput dari China Utara ke Laut Hitam. Di antara abad ke-7 dan 10 mereka menaklukkan wilayah luas yang meliputi selatan Rusia dan Ukraine sekarang, termasuk pegunungan Caucasus hingga Asia Tengah sampai Laut Aral.
Dinasti dan kebangsawanan para Khazar itu yang kemudian dikonversi menjadi Judaisme di abad ke-8 atau 9. Vasilyev berkata jumlah yang terbatas dari artifak keagamaan Yahudi seperti mezuzas dan Bintang Daud yang ditemukan pada lokasi-lokasi Khazar yang lain membuktikan bahwa orang-orang Khazars pada umumnya atau rakyat jelatanya lebih menyukai kepercayaan-kepercayaan tradisional seperti shamanism, atau agama-agama yang baru diperkenalkan termasuk Islam.
Yevgeny Satanovsky, direktur Middle Eastern Institute (Institut Timur Tengah) di Moscow percaya bahwa kalangan elite dari kerajaan Khazar memilih Judaisme di luar kerangka politis - untuk tetap tidak terikat dengan negara Muslim dan Kristen yang menjadi tetangganya. Mereka memeluk Judaisme karena mereka ingin tetap netral, seperti Switzerland sekarang ini.
Secara khusus orang-orang Khazar menentang perpindahan bangsa Arab ke pegunungan Caucasus dan berperan sebagai penolong bagi bangsa Eropa atas desakan Muslim dari timur. Ia membandingkan peran bangsa Khazar di Eropa timur seperti para bangsawan Prancis yang mengalahkan tentara Arab di peperangan Tours di Prancis tahun 732.
Khazars berhasil membendung serbuan Arab, tapi kemudian dalam perluasan negara, Rusia berhasil menaklukkan kerajaan Khazar di akhir abad ke-10. Syair-syair kepahlawanan (epik) bangsa Rusia di abad pertengahan menyebutkan perihal perkelahian para pejuang Rusia dengan para "Raksasa Yahudi."
Dilihat dari segi etnik, Yahudi Ashkenazi adalah satu jalur keluarga yang dapat ditelusuri sampai kepada Bangsa Yahudi dari Eropa Tengah dan Timur. Untuk perkiraan kasar selama seribu tahun, Ashkenazim itu adalah sebuah populasi reproduktif yang diasingkan di Eropa, meskipun tinggal di banyak negara, dengan sedikit arus migrasi masuk dan keluar, konversi, atau perkawinan campuran dengan golongan lain, termasuk Yahudi yang lain. Pakar genetik manusia sudah mengenali variasi genetik di mana terdapat frekwensi yang tinggi di antara Yahudi Ashkenazi, tetapi bukan di dalam populasi orang Eropa pada umumnya.
Suatu studi oleh Mikhael Seldin, seorang pakar genetika dari Sekolah Kedokteran Davis, Universitas California, menemukan dengan jelas bahwa Yahudi Ashkenazi merupakan subgrup genetik homogen yang relatif. Yang menarik, dengan mengabaikan tempat dari asal-muasalnya, Yahudi Ashkenazi dapat dikelompokkan di dalam kelompok genetik yang sama - dengan mengabaikan apakah seorang nenek moyang Yahudi Ashkenazi datang dari Polandia, Rusia, Hungaria, Lituania, atau tempat lain di manapun dengan suatu populasi historis Yahudi, mereka termasuk ke dalam kelompok etnik yang sama.
Dari perkiraan 88 juta orang Yahudi yang tinggal di Eropa pada awal Perang Dunia II, mayoritas terdiri dari Yahudi Ashkenazi, sekitar 6 juta – atau lebih dari dua pertiga – yang secara sistematis dibunuh di dalam Holocaust. Ini termasuk 3 juta dari 3,3 juta Yahudi di Polandia (91%), 900.000 dari 11 juta Yahudi di Ukraine (82%) dan 50-90% dari Bangsa Yahudi di negara-negara Slavic lainnya, Jerman, Prancis, Hungaria, dan negara-negara Baltic. Komunitas Yahudi Sephardi (berasal dari Spanyol dan Portugal) menderita karena mengalami pemusnahan yang serupa di beberapa negara, termasuk Yunani, Belanda dan Yugoslavia. Banyak dari Yahudi Ashkenazi yang menyelamatkan diri dengan berpindah ke luar negeri seperti Israel (tanah Palestina), Australia, dan Amerika Serikat setelah peperangan.
Dewasa ini, Yahudi Ashkenazi melembagakan diri sebagai kelompok yang paling besar di antara Yahudi, tetapi merupakan minoritas kecil dari Yahudi Israel (lihat Demographics dari Israel). Bagaimanapun, mereka sudah memainkan suatu peran yang terkemuka di dalam ekonomi, media, dan politik di Israel karena perannya dalam pendirian negara Israel. Ketegangan-ketegangan kadang-kadang muncul di antara Yahudi yang tradisional dari Timur Tengah (Sephardim dan Mizrahim) dan kelompok Yahudi Ashkenazim dari Eropa yang mendirikan negara Israel. Kemudian imigran dari kelompok non ashkenazi yang datang belakangan kadang-kadang mengakui bahwa mereka mengalami diskriminasi di bidang pendidikan, kesempatan kerja atau penghasilan, perumahan dan di bidang-bidang lainnya.
Jadi para pendiri negara Israel sebagai negara Zionis yang modern bukanlah Semitic keturunan dari Abraham, Ishak dan Yakub akan tetapi adalah kelompok etnik dari Eropa bagian Timur yang mengkonversi diri mereka menjadi Judaisme di Abad Pertengahan. Mereka ini - yang terlibat dalam pembentukan negara Zionis Israel – ternyata tidak pernah tinggal di Palestina sebelum mereka datang di tahun 1947, jadi tidak berhak mengakui tanah Palestina sebagai warisan leluhurnya. Orang Arab Palestina, Yahudi dan orang-orang Kristen yang merupakan penduduk asli di Palestina telah hidup tenang bersama-sama untuk selama berabad-abad sebelum akhirnya bangsa Yahudi Ashkenazim dari Eropa mengambil alih Palestina atas mandat PBB di tahun 1947.
http://www.usatoday.com/news/world/2008-09-20-33814371_x.htm

Figur Al-Masih Sejati

YESUS dari Nazaret 'anak' dari Yusuf Tukang Kayu 
Yesus Bukan Isa (Islamic Jesus) tapi Al-Masih adalah Mesias/Kristus

Kelahiran Yesus
Keajaiban sudah menyertai Yesus semenjak kelahiranNya di tengah umat manusia. 
Terlahir dari seorang anak dara Maria dan mendapat nama dari  kerajaan Sorga. Saat kelahiranNya, malaikat campur tangan agar Yesus lolos dari upaya pembunuhan massal terhadap semua bayi baru lahir yang dilakukan oleh Herodes raja berkuasa atas israel saat itu. Bintang besar sangat terang saat kelahiranNya membuat orang majus dari negeri jauh yang ahli perbintangan datang ke palungan tempat Yesus lahir dan memberikan persembahan yang sangat berharga sebagai apresiasi atas kelahiran raja yang agung.

Identitas diri Yesus
Jawab perempuan itu kepada-Nya: "Aku tahu, bahwa Mesias akan datang, yang disebut juga Kristus; apabila Ia datang, Ia akan memberitakan segala sesuatu kepada kami."
Kata Yesus kepadanya: "Akulah Dia, yang sedang berkata-kata dengan engkau."
Yohanes 4:25-26
Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.
Yohanes 17:3
Yohannes 8:23 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini. 
Yohannes 8:24 Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu."
  
Ayat-ayat di atas sebagian dari bukti tentang ke-ilahian Yesus, namun ayat-ayat diatas telah cukup membuktikan bahwa Yesus adalah Mesias atau Kristus yang telah dijanjikan ribuan tahun semenjak jaman Abraham yang merupakan 'leluhur' Yesus sebagai manusia.  Namun begitu orang Yahudi yang non kristen masih saja menanti 'Mesias' yang lain.  Dalam kehidupan umat manusia dari segala zaman hanya ada satu Mesias atau hanya ada satu orang yang menyandang gelar Kristus atau Mesias. Yesus memenuhi semua kriteria Mesias atau Kristus seperti yang dikatakan para nabi pendahulu.

Missi terpenting Yesus Krisus yang sering terlupakan orang banyak termasuk orang kristen adalah membuat umat manusia mengenal pribadi Allah Yang Mahakuasa, BapaNya, melalui perbuatan Yesus sang Anak yang merupakan utusan dan Juruselamat umat manusia. Seperti dikatakan Yesus 'Jika engkau mengenal Aku maka engkau mengenal Bapaku'. Maka tidak mungkin mengenal Allah Yang Mahakuasa tanpa pengenalan akan Yesus Kristus. Dengan kata lain Pengenalan akan identitas Yesus Kristus akan membawa kita pada pengenalan akan Allah Bapa Yang Mahakuasa.

Ke-Tuhanan Yesus
Jika dicari akar katanya, Tuhan = Tuan namun karena bahasa Indonesia memiliki padanan yang cocok untuk menyatakan Tuan yang bersifat ilahi maka Tuan yang bersifat ilahi ini selanjutnya disebut Tuhan. Jadi pribadi Allah Bapa Yang Mahakuasa dan juga Yesus Kristus Yang Sangat Berkuasa adalah Tuhan namun Alkitab lebih sering menulis dengan huruf besar semua (TUHAN) untuk merujuk Allah Yang Mahakuasa.
Lord dengan L besar adalah padanan kata Tuhan, Elah dalam bahasa Aram dan Elohim/Adonai dalam bahasa Ibrani. Sementara God dalam bahasa Arab adalah Allah.

Intinya adalah Tuhan, Allah, Elohim, God adalah tuan yang bersifat supranatural dan ilahi. Berlawanan jika tuan supranatural tersebut bersifat negatif maka biasanya ditulis dengan 'tuhan' dalam bahasa ingrisnya 'god'.

Jadi jika Yesus disebut Tuhan bukan berarti menduakan TUHAN, justru Yesus datang ke dunia agar manusia tahu bahwa ada Allah Yang Mahakuasa yang perduli  dan sangat menyayangi umat manusia. Seperti bunyi Yohannes 3:16 yang berbunyi : Karena begitu besar kasih   Allah akan dunia ini , sehingga Ia telah mengaruniakan  Anak-Nya  yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya   kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Ke-Tuhanan Yesus Kristus dapat kita lihat pada banyak ayat alkitab, beberapa diantaranya adalah:
Matius 28:16 Dan kesebelas murid itu berangkat ke Galilea, ke bukit yang telah ditunjukkan e  Yesus kepada mereka. 28:17 Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu-ragu. 28:18 Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan f  segala kuasa 4  di sorga dan di bumi. 28:19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa g  murid-Ku dan baptislah 5  mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, h  28:20 dan ajarlah i  mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu 6  j  senantiasa sampai kepada akhir zaman. k "

Memang Yesus Kristus bukanlah Yang Mahakuasa namun sangat berkuasa. Hal ini sebenarnya bukanlah sesuatu yang mengejutkan karena TUHAN atau ALLAH sendiri menyebut Yesus sebagai Anak Tunggal yang dikasihi. 

Karya Penyelamatan
Tidak sedikit orang yang penasaran dengan pernyataan 'karya penyelamatan Yesus Kristus'. Apa yang diselamatkan dari saya? 

Dosa adalah penghalang antara Tuhan Yang Mahakuasa Yang Mahakudus dengan umat manusia. Manusia pertama telah berdosa dengan mendengarkan bisikan si iblis yang mengiming-imingi manusia akan kesetaraan dengan Allah.  Hubungan dengan Allah menjadi rusak akibat dosa dan hukumannya sudah pasti adalah maut atau bahasa sederhananya neraka. Seiring waktu manusia bertambah banyak dan dosa juga telah menjadi bagian hidup manusia. Dengan begitu adalah mustahil manusia berkenan di hadapan Allah Yang Mahakuasa Yang Mahakudus. 

Pihak kerajaan Sorga tidak tinggal diam melihat situasi ini, Allah Bapa telah menyiapkan Yesus Kristus menjadi Juruselamat agar manusia mendapat kesempatan berkenan kepada ALLAH. Sekarang pengasuhan manusia ada dalam tangan Tuhan Yesus Kristus dengan missi manusia dapat mengenal ALLAH dengan benar dan mempersiapkan diri agar berkenan di hadapan ALLAH. 

Pengenalan akan ALLAH yang benar melalui Yesus Kristus akan membuat manusia tahu apa yang harus dilakukan dalam rangka mempersiapkan diri menjadi umat yang layak untuk menjadi warga kerajaan Sorga. Itulah alasan mengapa Yesus berkata 'tak seorang pun sampai kepada Bapa kalau tidak melalui Aku'. Jadi Mustahil seorang berkenan kepada ALLAH kalau tidak percaya Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat.

Pertanyannya adalah dimana letak karya penyelamatan tersebut?  
Perkataan dan perbuatan Yesus Kristus yang menanggalkan ego ke-TuhananNya untuk sementara waktu dan berbagai konsekuensi yang menyertai adalah karya penyelamatan Yesus atas manusia.
Semua perkataan dan perbuatan Yesus terjadi karena kasih ALLAH dan Tuhan Yesus Kristus yang begitu besar kepada manusia agar manusia luput dari akibat dosa yaitu maut.

Manusia dengan dosa yang telah membudaya secara turun temurun mustahil berkenan atau sampai kepada ALLAH/TUHAN, karena kebaikan yang manusia banggakan belum tentu baik menurut standar ALLAH. Jadi karena ALLAH adalah Mahabenar maka FirmanNya adalah panduan mutlak tanpa sedikit pun kesalahan.  

Merasa suci dengan melakukan segala aturan keagamaan
Orang Yahudi dengan tradisinya turun temurun begitu bangga dengan semua warisan agama mereka. Tanpa sadar mereka terbawa pada hal-hal lahiriah saja dalam menjalani kehidupan ber-Tuhan. Hal remeh temeh seperti cuci tanganpun mampu menjadi aturan yang membuat orang lain sanggup menajiskan orang lainnya, dan banyak hal seperti ini yang dikecam Yesus. Hal seperti ini bagi Yesus adalah ajaran-ajaran manusia yg sesungguhnya bukanlah urusan keimanan kepada Tuhan melainkan sesungghunya urusan manusia (medis), tetapi seolah-olah telah menjadi acuan tingkat kekudusan yang dapat diexploitasi untuk menajis-najiskan sesama manusia.
Hal semacam ini menjadi bukti bahwa manusia itu sendiri tak akan mampu untuk menggapai TUHAN yang adalah Mahakudus. Oleh karenaNya Yesus Kristus datang dan mengajarkan pendekatan Rohani dalam berTuhan. Seperti tertulis Allah itu Roh dan menyembahNya haruslah dalam Roh dan Kebenaran.

Apa yang penting dalam ber-Tuhan?
Yang terpenting bagi manusia dalam hidup keimanannya adalah mengenal ALLAH dan berkenan kepadaNya, juga mengenal sang Mesias. Namun unutk mengenal ALLAH tentu butuh bimbingan dari orang atau manusia yang benar-benar mengenal ALLAH. Yesus Anak Tunggal Allah yang adalah Tuhan adalah pribadi yang mengenal betul pribadi ALLAH, karena Yesus memang hidup bersama ALLAH yang adalah BapaNya. Karena berkenan kepada ALLAH dan mengenal betul ALLAH, Yesus pun menyandang predikat Firman Yang Hidup (The Living Word). Itulah mengapa Yesus tidak berbicara atau memberi pesan sebagaimana Nabi kebanyakan, karena Yesus adalah Firman Yang Hidup, yang artinya perkataanNya juga sabda ALLAH.

Firman Yang Hidup
Sebagai Firman Yang Hidup Yesus punya otoritas menasihati atau menegur para Pemuka Agama Yahudi yang merasa diri paling suci, termasuk dalam membela muridnya yang dicela pemuka agama karena tidak cuci tangan  sebelum makan. 

Perkataan dan perbuatan Yesus sebagai Firman Yang Hidup yang tentunya representasi ALLAH telah membuat manusia mengenal betul pribadi ALLAH dan apa yang dikehendakiNya dalam hidup manusia. 
Dosa telah ditelanjangi dan bagaimana hidup berkenan kepada ALLAH menjadi jelas dan dapat diketahui semua manusia secara independen tanpa harus melalui para pemuka-pemuka agama. 
Yesus Kristus telah menjadi kata kuci untuk menuju ALLAH. 
Pertobatan dan penghapusan dosa dan pemeliharaan selalu hidup kudus dan berkenan kepada ALLAH telah menjadi domain Yesus Kristus dengan bantuan Roh Kudus.

Pengenalan akan Yesus akan sekaligus menjadi batu penjuru pengenalan akan TUHAN dan pengenalan akan Tuhan Yang Mahakuasa dan Tuhan Yesus adalah hidup kekal atau Keselamatan itu sendiri. Itulah alasan mengapa Yesus telah menjadi Juruselamat karena pengenalan akan dirinya telah menjadi batu penjuru untuk menuju ALLAH yang berarti menuju Keselamatan atau hidup kekal.
Perkataan dan pelayanan Yesus telah didokumentasikan secara turun temurun sebagai panduan menjalani hidup yang berkenan kepada Allah Yang Mahakuasa, semua itu berkat keikhlasan Yesus menjadi Juruselamat dunia dengan berbagai konsekuensi yang menyertainya.

Gelar/Predikat Yesus Sang Penguasa Sorga yang berani datang dalam rupa Manusia
Jika Yesus datang ke Israel 2000 tahun lalu lengkap dengan fasilitas Anak Allah Mahatinggi maka manusia pasti merasa takut, dan pelayanan Yesus menjadi mustahil karena manusia sudah ketakutan duluan. Jika Yesus datang sebagai Tuhan (lengkap dengan semua fasilitasNya) maka Yesus tak layak mendapat gelar Anak Manusia.

Analogi Anak Tunggal ALLAH yang menanggalkan ego Ke-Tuhanan-Nya,
Raja Jalaluddin Akbar (raja Mugal-india) ketika menyamar jadi rakyat biasa untuk missi tertentu, semua fasilitas kerajaan ditinggalkannya (termasuk pengawalan pasukan khusus). Walaupun pada saat penyamaran beliau ingin sekali menangkap orang yang melakukan tindakan kriminal kegiatan jual beli perbudakan, tapi dia tak bisa melakukannya karena dalam kondisi penyamaran, bahkan panglimanya menghentikan niat tersebut agar missi penyamaran mencapai tujuan yang sempurna, yaitu mengungkap sindikat perdagangan manusia saat itu.


Otoritas yang melekat pada Yesus Kristus sebagai Tuhan Sangat Berkuasa/Mighty God
Yesus itu Mesias, Jurselamat dunia penebus dosa, bertobat dan mengakui penyesalan pada Yesus dan jangan berdosa lagi dan anugerah pengampunan akan diberikan karena,


Yesus berkuasa mengampuni dosa
Yesus itu pemegang mandat kekuasaan kerajaan sorga dan bumi.
Yesus disebut Anak Tunggal Allah diantara banyak anak-anak Allah.
Yesus itu satu-satunya jalan menuju The Most High God (TUHAN).
Yesus itu Hakim di akhir jaman bukan Abraham, bukan Muhammad.
Yesus itu bangkit sendiri dari kematian tanpa bantuan nabi.
Yesus itu Kalimat Allah/The Living Word/Firman Yang Hidup.
Yesus itu dinubuatkan para nabi, nabi terakhir yang menubuatkanNya Yohannes Pembaptis
Yesus itu lebih dari nabi  lebih tepatnya Mesias/Al-Masih/Kristus
Yesus diakui sebagai God oleh Tuhan  Yang Mahakuasa
      Hebrews1: 8 But about the Son He says,
                             “Your throne, O God, will last for ever and ever;
                              a scepter of justice will be the scepter of your kingdom.
Yesus (Anak ALLAH) jika tidak dihormati berarti tidak menghormati TUHAN/ALLAH.
Yesus memiliki dua gelar sebagai juru damai
                      antara ALLAH dan Manusia, Son of God dan Son of Man.

Yesus itu anak Maria dan Yusuf secara legal formal sebagai warga kekaisaran romawi.
Yesus kecil pada umur 12 tahun ketika di Bait Allah, telah berkata pada Maria ibunya,
                "Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku
                 harus berada di dalam rumah  Bapa-Ku (ALLAH)?

Allah Yang Mahakuasa itu esa, esa pulalah Juruselamat, yaitu Yesus sang Mesias/Al-Masih.
Jika tak ingin menyebut Yesus dengan kata Tuhan, silahkan ganti saja sesuai terjemahan aslinya yaitu Tuan atau Lord atau Master (dengan huruf awal kapital karena sesungguhnya Yesus Warga Sorgawi yg sudah ada sebelum dunia ada, bahkan Tuhan Mahatinggi dalam kitab Hebrews1:6 mengatakan ''Let all God’s angels worship Him") 


Yesus dipanggil God oleh TUHAN (Tuhan/Tuan Yang Mahakuasa) 
Raja Jalaluddin dari kerajaan Mugal menyebut penguasa Rajput (daerah taklukan Mugal) sebagai raja. Dengan meletakkan kata 'raja' di depan namanya yaitu Raja Bharmal seperti misalnya 'silahkan masuk Raja Bharmal'. Namun di depan Raja Jalal beliau (Raja Bharmal) tidak pernah mengasosiasikan gelar raja pada dirinya melainkan panglima, seperti kalimat berikut saat berbicara dengan Raja Jalaluddin 'sebagai panglimamu saya sarankan Anda untuk beristirahat dulu yang mulia'.

Sepenggal kisah nyata tersebut didokumentasikan dalam film Jodha Akbar pada 22 september 2017 pada salah satu tv swasta nasional Indonesia.

Paragraf pertama pada perikop ini dapat menjadi analogi yang tepat untuk menjelaskan bagaimana Yesus juga adalah Tuhan sebagaimana raja Bharmal adalah juga Raja.Alkitab mencatat bahwa Yesus sendiri berkata bahwa Tuhan Sejati adalah BapaNya.

Pada kitab Ibrani 1/Hebrew 1, TUHAN/GOD menyebut Yesus Kristus sebagai God/Tuhan, dan para malaikat pun harus menyembahNya sebagaimana perintah TUHAN. Namun Yesus sendiri tidak pernah mengatakan diri sendiri sebagai Lord God/Tuhan Allah/Tuan Allah/God. 

Yesus dalam Yohannes 13:13 memang mengakui dirinya sebagai Tuan/Lord tapi tidak sebagi God. Pengakuan akan ke-Tuhanan Yesus hanya dilakukan oleh TUHAN dalam Heberw 1:8 dan Isaiah 9:6. Oleh karena itu Pemeluk Kristen mengerti bahwa kata Tuan/tuan tersebut juga tepat jika diganti menjadi Tuhan(Illahi), karena adanya pengakuan dari TUHAN/GOD/ALLAH/Almighty God.

Tuhan yang rendah hati sebagai Son of Man
Namun ketika tentang pengajaran akan TUHAN, Yesus menyamakan diriNya sebagai manusia (Son of Man) dan menghilangkan/mengesampingkan predikat Tuhan yang juga disandangNya.
Sebagai manusia (Son of Man) Yesus tidak pernah secara eksplisit berkata 'saya Tuhan', tetapi salah satu bukti lain dari ayat alkitab yaitu pada matius 28, Yesus mengkonfirmasi ke TuhananNya kepada muridnya agar tidak ragu menyembahnya ketika Yesus akan terangkat ke sorga. Jika Yesus bukanlah Tuhan tentu Dia tidak akan menerima sikap penyembahan tersebut sebagaimana yang dilakukan para malaikat ketika disembah.

Ayat atau Perkataan penting Yesus Kristus  yang terlupakan 
Al-Masih Yesus berkata:'inilah hidup kekal itu, bahwa mereka mengenal Engkau (TUHAN/Allah Bapa) yang mengutus Aku(Yesus Kristus) dan mengenal Aku yang Engkau utus'.

Inilah ayat yg jarang diekspos dalam kehidupan bergereja, kemungkinan mereka takut untuk salah menjelaskannya karena doktrin tritunggal membuat ayat ini jadi tak mungkin dijelaskan, akhirnya ayat ini seperti tenggelam padahal sangat-sangat penting karena menyangkut KESELAMATAN rohani.


Manusia tak sanggup berurusan langsung dengan TUHAN (Yg Mahakuasa)
Manusia memerlukan Mesias!
Kitab Ulangan berikut memaparkannya:
18:15Seorang nabi dari tengah-tengahmu, dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku, akan dibangkitkan bagimu oleh TUHAN, Allahmu; dialah yang harus kamu dengarkan.
18:16Tepat seperti yang kamu minta dahulu kepada TUHAN, Allahmu, di gunung Horeb, pada hari perkumpulan, dengan berkata: Tidak mau aku mendengar lagi suara TUHAN, Allahku, dan api yang besar ini tidak mau aku melihatnya lagi, supaya jangan aku mati.
18:17Lalu berkatalah TUHAN kepadaku: Apa yang dikatakan mereka itu baik;

Salvation is about knowing GOD and Messiah.

Information Center

English Academy Test || SSrulesquizz